
Maraknya berita tentang terlibatnya remaja dan pelajar dengan obat obatan terlarang dan berbahaya narkoba baik di media televisi dan media sosial sangat memprihatinkan bagi orang tua maupun guru karena sebagian besar dari mereka adalah para pelajar SMA, SMP dan bahkan SD. Dampak narkoba sangat mempengaruhi mental dan pendidikan bagi para pelajar saat ini yang diharapkan akan menjadi generasi penerus bangsa. Mengingat pentingnya pencegahan penyalahgunaan narkoba dan untuk membentengi para siswa dari pengaruh negatif narkoba maka SMP Swasta Tamansiswa Medan bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional provinsi Sumatera Utara pada tanggal 21 Oktober 2024 menyelenggarakan kegiatan penyuluhan tentang penyalahgunaan narkoba yang di ikuti 60 (enam puluh) orang siswa/i SMP Swasta Tamansiswa Medan.
Badan Narkotika Nasional provinsi Sumatera Utara melalui Penyuluh Narkoba Ahli Pertama (Renzi Sanjaya, S.Psi) sebagai narasumber menyampaikan materi antara lain :
- Indonesia berada dalam situasi darurat Narkotika yang merupakan salah satu jenis kejahatan extraordinary crime
- Pengetahuan dasar narkoba (Jenis dan bahaya penyalahgunaannya)
- Pentingnya ketahanan diri Anak dan Remaja dalam menolak narkoba melalui 3 (tiga) dimensi antara lain :
– Self regulation : kemampuan untuk mengontrol impuls, emosi dan pengaruh lingkungan terhadap diri
– Assertiveness : kemampuan untuk mengutarakan secara langsung apa yang diinginkan atau tidak diinginkan kepada orang lain secara tegas.
– Reaching out : kemampuan untuk meningkatkan aspek positif kehidupan dengan cara menerima tantangan atau menggunakan kesempatan serta meningkatkan keterhubungan dengan orang lain. melalui tiga dimensi ini bermanfaat untuk bertahan dari dorongan, keinginan, atau pengaruh untuk menyalahgunakan Narkoba.
- Rehabilitasi Bagi Penyalahguna Narkoba
Dari kegiatan ini diharapkan seluruh peserta mampu mengendalikan diri, menghindar dari dan menolak segala bentuk penyalahgunaan Narkoba melalui Dimensi Self Regulation, Assertiveness dan Reaching Out.
Sebagai sasaran kegiatan ini karena usia mereka baru akan menginjak dewasa dan secara perkembangan kejiwaan masih labil dan ingin menemukan jati diri. Secara psikologis mereka mempunyai rasa ingin tahu yang besar, senang coba coba, suka ikut-ikutan teman, rasa solidaritas group yang kuat dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sehingga mereka sangat rawan dan rentan menjadi objek sasaran peredaran narkoba.